SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan pertumbuhan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Sukabumi dari Rp50 miliar menjadi Rp500 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Target ambisius ini disambut optimistis oleh Direktur Utama baru BPR Kota Sukabumi, Sutrisno Priyosuryono.
“Target ini sangat menantang, baik bagi saya pribadi maupun bagi BPR. Tapi bukan hal yang mustahil,” ujar Sutrisno kepada wartawan, Kamis (09/10/25).

Menurut Sutrisno, optimisme tersebut didasari oleh fundamental keuangan BPR Kota Sukabumi yang saat ini tergolong sangat sehat. Rasio Kecukupan Permodalan (KPMM) mencapai 60 persen, jauh di atas ketentuan minimal 12 persen. Sementara Return on Asset (ROA) berada di angka 5 persen, melampaui standar sehat 2 persen.
Selain itu, rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat sebesar 69 persen, lebih rendah dari batas sehat 85 persen.
“Kinerja rasio-rasio inti kami sangat bagus. Ini menjadi modal besar untuk tumbuh,” tegasnya.
Sebagai pengakuan atas performa keuangannya, pada Agustus 2025 lalu BPR Kota Sukabumi berhasil meraih predikat “Sangat Bagus” atas kinerja tahun 2024 dari Majalah Infobank.
Meski memiliki kinerja keuangan yang solid, Sutrisno menilai tantangan utama BPR Kota Sukabumi saat ini adalah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih terbatas.
Hingga akhir 2024, DPK yang berhasil dihimpun baru mencapai Rp22,8 miliar, jauh di bawah bank lain dengan modal serupa yang mampu menghimpun dana hingga lebih dari Rp100 miliar.
“Masalahnya, nasabah kita masih sedikit. Tingkat kepercayaan masyarakat juga perlu ditingkatkan. Itu fokus kami ke depan,” jelas Sutrisno.
Untuk mengatasi hal itu, BPR Sukabumi akan memperluas basis nasabah, tidak hanya dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi juga masyarakat umum dan pelaku usaha produktif.
Beragam produk inovatif siap diluncurkan untuk menarik minat masyarakat, di antaranya Tabungan Rencana Umroh, Tabungan Pendidikan, dan Tabungan Hari Raya.
“Kita harus aktif menjemput bola. Saya ingin BPR Sukabumi menjadi bank pilihan masyarakat, tidak terbatas pada ASN saja,” ujarnya.
Selain memperbesar penghimpunan dana, BPR juga memperkuat pembiayaan produktif, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pembiayaan proyek kontraktor rekanan pemerintah daerah dengan sistem tertutup (close system).
Strategi ini diharapkan dapat menekan biaya dana (cost of fund) dan meningkatkan daya saing di tengah kompetisi perbankan lokal yang semakin ketat.
“Kalau masyarakat sudah banyak menabung di kita, cost of fund akan turun dan kita bisa bersaing dengan BPR lain bahkan dengan bank umum,” ungkapnya penuh semangat.
Sutrisno menegaskan, BPR Kota Sukabumi tidak ingin terus bergantung pada penyertaan modal pemerintah. Ia menargetkan pertumbuhan akan dicapai melalui peningkatan laba dan ekspansi pasar yang agresif.
“Saya ingin BPR ini besar dengan kakinya sendiri. Kalau target aset Rp500 miliar tercapai, laba bisa mencapai Rp25 miliar dan modal tumbuh dua kali lipat. Itu sangat realistis,” katanya.
Dengan kondisi keuangan yang sehat, strategi ekspansi yang terukur, serta dukungan masyarakat, Sutrisno optimistis BPR Kota Sukabumi akan mampu mencapai target besar tersebut.
“Yuk, jadi nasabah. Kalau masyarakat percaya dan mendukung, pertumbuhan itu bisa kita capai bersama,” pungkasnya. (Ky)
The post Dirut Baru BPR Kota Sukabumi Optimistis Capai Target Aset Rp500 Miliar dalam Lima Tahun first appeared on Sukabumi Ku.