SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi resmi menjalin sinergi strategis dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), dalam audiensi yang digelar pada Selasa, (20/07/25) di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Anggota DPR RI Dapil IV Jawa Barat, serta Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi, Tejo Condro Nugroho.
Dalam audiensi tersebut, Kota Sukabumi tercatat sebagai daerah ke-80 yang menjalin kemitraan resmi dengan Kemenparekraf. Fokus utama kolaborasi ini adalah memperkuat sektor ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, dalam arahannya menyampaikan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi bagian penting dari Asta Cita, visi pembangunan nasional, dan telah ditetapkan sebagai The New Engine of Growth.
“Dulu, kemajuan daerah ditentukan oleh industri besar. Sekarang, daerah seperti Sukabumi bisa tumbuh karena kekuatan informasi, kreativitas, dan karya. Inilah wajah baru ekonomi kita,” ujar Menteri Riefky.
Ia menekankan pentingnya penguatan ekraf berbasis data, kolaborasi, dan efisiensi. Pemerintah pusat, lanjutnya, siap mendukung melalui program akselerasi, pelatihan, inkubasi usaha kreatif, serta penyediaan infrastruktur digital.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menyampaikan bahwa meski tidak memiliki industri besar maupun destinasi wisata utama, Kota Sukabumi memiliki kekuatan komunitas dan budaya.
“Kami punya kreator digital, pelaku UMKM, serta lembaga budaya seperti Kaligrafi Lemka yang telah menjadi contoh ekonomi berbasis kearifan lokal,” kata Ayep.
Ia mengungkapkan, kontribusi ekonomi kreatif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat hingga 50 persen dalam lima bulan terakhir. “Ini sinyal kuat bahwa ekraf adalah masa depan ekonomi Kota Sukabumi,” tegasnya.
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota juga memaparkan sejumlah program unggulan yang tengah disiapkan, seperti Kreatif Fest 2025, Podcast Kepala Daerah, serta produksi film lokal berjudul Jangan Panggil Aku Ayah dan Sunda Emperor yang melibatkan SDM dan pelaku UMKM lokal.
Selain itu, Festival Kopi Sukabumi yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025 menjadi bagian dari strategi promosi daerah berbasis produk unggulan.
Menanggapi paparan tersebut, Menteri Riefky mendorong Kota Sukabumi untuk segera membentuk inkubator lokal dan Koperasi Kreator “Merah Putih” sebagai wadah jejaring usaha, legalitas, dan promosi produk kreatif. Ia juga menyarankan agar setiap kelurahan memiliki dua hingga tiga afiliator guna mendukung UMKM secara langsung di tingkat komunitas.
Tak hanya itu, pemanfaatan algoritma digital dan pelatihan live streaming disarankan sebagai bagian dari strategi pemasaran modern. Sebagai bentuk dukungan nyata, Menteri Teuku Riefky menyatakan kesediaannya untuk hadir sebagai narasumber dalam Podcast Kreatif Pemkot Sukabumi.
Mengakhiri audiensi, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa ekonomi kreatif akan menjadi prioritas utama pembangunan Kota Sukabumi ke depan.
“Ini bukan hanya soal seni, tapi tentang membangun ekosistem yang kokoh dan inklusif. Kreativitas bukan milik seniman saja, tapi milik semua warga. Inilah cara kita membangun Sukabumi—dengan ide, karya, dan kolaborasi,” pungkasnya. (Ky)
The post Didukung Kemenparekraf Kota Sukabumi Siap Kembangkan Ekonomi Kreatif first appeared on Sukabumi Ku.