Bisnis

Tekan Inflasi, DPRD Jabar Dessy Susilawati Dorong Pemkot Sukabumi Gelar Pasar Murah

8
×

Tekan Inflasi, DPRD Jabar Dessy Susilawati Dorong Pemkot Sukabumi Gelar Pasar Murah

Sebarkan artikel ini

SUKABUMI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dessy Susilawati, dari Fraksi PAN mendorong Pemerintah Kota Sukabumi untuk segera menggelar pasar murah dan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Usulan ini muncul menyusul tingginya angka inflasi di Kota Sukabumi yang menempati posisi pertama di Jawa Barat.

“Sesuai dengan data di BPS Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi menjadi Kota paling tinggi alami inflasi sehingga kita mendorong Pemerintah untuk segera menggelar pasar murah dan membentuk tim TPID,” kata dia kepada wartawan, Kamis (14/08/25).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) di Kota Sukabumi pada Juli 2025 mencapai 3,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,95. Angka tersebut tertinggi di Jawa Barat, sementara inflasi terendah tercatat di Kabupaten Bandung sebesar 1,55 persen.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani, menjelaskan bahwa inflasi y-on-y tertinggi terjadi pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang mencapai 10,15 persen (IHK 122,22). Sementara itu, deflasi terjadi pada kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar -0,51 persen (IHK 98,63).

“Untuk mengendalikan inflasi, Pemkot Sukabumi mengambil sejumlah langkah strategis, mulai dari menjaga ketersediaan pasokan melalui cadangan pangan daerah, meningkatkan ketahanan pangan dengan budidaya padi sawah indeks pertanaman (IP) 400, gerakan tanam cabai, bawang merah, jagung, hingga urban farming,” ujar Erni belum lama ini.

Pemkot juga memastikan kelancaran distribusi dengan memantau stok minyak goreng “Minyak Kita” dan beras SPHP di pengecer, serta mendorong kerja sama antar daerah dan produsen guna menjamin pasokan komoditas. Selain itu, pengawasan terhadap sembako dan pupuk bersubsidi digencarkan bersama Forkopimda dan Satgas Pangan.

Menurut Erni, pemerintah daerah turut memanfaatkan kanal pelaporan harga seperti SP2KP, Neraca Pangan, SIPANDA, dan SILINDA Jawa Barat, serta menggelar rapat koordinasi penyusunan peta jalan inflasi 2025–2027 untuk menjaga stabilitas harga dan perekonomian.

Bappeda Kota Sukabumi mencatat inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Juli 2025 sebesar 0,21 persen, dipicu oleh kenaikan harga di sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang 0,08 persen.

“Komoditas yang mendorong inflasi antara lain telur ayam ras, beras, bawang merah, sigaret putih mesin (SPM), cabai rawit, tomat, dan pisang,” kata Erni.

Dengan tren inflasi yang masih tinggi, Pemkot Sukabumi berkomitmen memperkuat koordinasi dan pengawasan agar harga tetap terkendali serta daya beli masyarakat terjaga. (Ky)

The post Tekan Inflasi, DPRD Jabar Dessy Susilawati Dorong Pemkot Sukabumi Gelar Pasar Murah first appeared on Sukabumi Ku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *